Bernaung dibawah nama besar Santa Caecillia, kor yang dibentuk sejak tahun 2012 ini lebih dikenal dengan sebutan PS. Sisilia tak hanya terdengar di paroki Imanuel saja,tapi juga di paroki-paroki lain di TPW Manokwari. ‘Sisilian’ merupakan panggilan dari mereka yang terlibat didalamnya, dan mereka adalah Kor yg sebagian besar kaum muda yang bukan hanya milik Paroki Imanuel tapi diluar dari itu bahwa anggotanya adalah mereka yang suka belajar bernyanyi / paduan suara, pemazmur, dan solis2 yang ‘ingin belajar’ musik liturgi.
Walau bukan merupakan komunitas sah dari paroki, ternyata belum banyak yang
mengetahui bahwa tugas yang diemban Sisilian di paroki sangat banyak dan berat.
Salah satunya adalah tugas sebagai “ban
serep” bagi kor lingkungan atau wilayah, komunitas, dan yang lainnya yang tidak
bisa memenuhi tugas.
Selain tugas misa mingguan, PS.Sisilia juga sering kali bertugas pada
tiap-tiap misa besar atau hari raya gereja, ataupun pelayanan Sakramen. Hal ini
sudah dijalani sejak pertama kali dibentuk. Anggotanya saat ini yang telah ‘lebih berani’ sering kali diminta
untuk membantu lingkungan-lingkungan sebagai ‘motor penggerak’ untuk memperlancar latihan
bernyanyi dengan baik dan benar, terutama saat menghadapi tugas misa minggu dan
hari raya.
Banyak juga umat yang minta bantuan Sisilian untuk menyanyi dalam misa
peringatan arwah maupun pernikahan, juga sakramen lainnya (Tahbisan Imam, kaul
kekal, Krisma, Sambut baru, dll) Dan PS. Sisilia tidak pernah sekalipun
memasang “harga”, karena sadar akan tugasnya sebagai ‘pelayan’ dan bukan kor
“profesional”
Tapi ironisnya,seiring bertambahnya usia, gaung yang terdengar di sejumlah paroki lain terkadang berimbang pula dengan “image negatif” yang sudah terlanjur melekat pada tubuh PS.Sisilia itu sendiri sejak dibentuk. Bahkan ada yang masih saja mempertanyakan “apa’ dan “siapa” sisilian itu.
Terkadang ada yang menilai bahwa PS. Sisilia itu adalah kor “mahal”. Benar-benar berita yang sangat jauh dari kenyataan. Entah darimana berita itu berasal dan beredar,yang jelas hal tersebut adalah berita yang tidak benar. Sisilian selama melayani koor Pengantin, Requiem, ucapan syukur dll tidak pernah menaruh harga, namun biasanya keluarga yang memiliki hajat memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk ‘dana sukarela’ hal ini tidak dinikmati oleh satu dua orang namun akan berbentuk kopian lagu-lagu baru dan sudah tentu operasional sebuah paduan suara.
Tapi ironisnya,seiring bertambahnya usia, gaung yang terdengar di sejumlah paroki lain terkadang berimbang pula dengan “image negatif” yang sudah terlanjur melekat pada tubuh PS.Sisilia itu sendiri sejak dibentuk. Bahkan ada yang masih saja mempertanyakan “apa’ dan “siapa” sisilian itu.
Terkadang ada yang menilai bahwa PS. Sisilia itu adalah kor “mahal”. Benar-benar berita yang sangat jauh dari kenyataan. Entah darimana berita itu berasal dan beredar,yang jelas hal tersebut adalah berita yang tidak benar. Sisilian selama melayani koor Pengantin, Requiem, ucapan syukur dll tidak pernah menaruh harga, namun biasanya keluarga yang memiliki hajat memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk ‘dana sukarela’ hal ini tidak dinikmati oleh satu dua orang namun akan berbentuk kopian lagu-lagu baru dan sudah tentu operasional sebuah paduan suara.
Anggota Sisilian yang ada sekarang ini hanyalah segelintir orang yang benar-benar ingin memuliakan Tuhan dengan tulus,tanpa membeda-bedakan dan tanpa pamrih. Tetap setia dalam tugas dan pelayanan.
Aris yang bergabung di Sisilian kurang lebih 1 tahun ini. Selain karena diajak,
ia mengatakan “Yang membuatnya tertarik bergabung dengan sisilian karena
cara-cara berlatihnya, menyanyinya harus dengan baik dan benar. Anggota
Sisilian walaupun terpencar mereka selalu solid dan kompak, yang paling membuatnya
betah karena anggota-anggotanya kocak dan gila-gilaan (dalam keseharian/ bukan
di misa) rasanya tidak mau sekali alpa kalau pelayanan bersama sisilian."
Mami Zita Ngotra termasuk salah satu pendiri sisilian ini mengatakan "Sisilian harus mempelajari hal-hal baru."
Menurutnya sisilian dalam kondisi yang “dipepet” apapun harus tetap tidak putus
asa, tetap semangat untuk meluhurkan namaNya.
Prast salah satu organis menuturkan, ”Sisilian yang sekarang ini adalah
yang sebenarnya,ditengah ketidakyakinan
pihak tertentu, sisilian tetap tidak pudar dan bersemangat untuk melayani Tuhan
dengan tanpa imbalan. Sisilian yang minor ini justru menggambarkan Sisilian
yang sederhana,seperti Yesus ”.
Menurutnya kondisi keanggotaan Sisilian saat ini sama prihatinnya dengan
komunitas lain di kebanyakan paroki yang
hanya jadi “penonton” saja.
Demikian juga dengan Maria Dou, yang bersemangat untuk memuji Tuhan dalam setiap pelayanan, "Bergabung untuk menjadikan sisilia sebagai sarana belajar lagu-lagu liturgi yang baru. Dengan bergabung di PS.Sisilia membuatnya mengerti bagaimana bernyanyi yg benar dengan dinamik juga pengucapannya. Banyak hal yang luar biasa. Tambah ilmu, kebersamaan dan persaudaraan yang hebat, itu yang membuatku bertahan sampai sekarang” katanya bersemangat.
Demikian juga dengan Maria Dou, yang bersemangat untuk memuji Tuhan dalam setiap pelayanan, "Bergabung untuk menjadikan sisilia sebagai sarana belajar lagu-lagu liturgi yang baru. Dengan bergabung di PS.Sisilia membuatnya mengerti bagaimana bernyanyi yg benar dengan dinamik juga pengucapannya. Banyak hal yang luar biasa. Tambah ilmu, kebersamaan dan persaudaraan yang hebat, itu yang membuatku bertahan sampai sekarang” katanya bersemangat.
Petraningsih mengungkapkan ketertarikannya dengan Sisilian karena “Selain
bisa nambah temen, saya suka bernyanyi dan bisa jadi ajang belajar nyanyi lho”,
ungkapnya.
Sedangkan adiknya Florenz Sirait mengatakan motivasinya ikut bergabung
dengan sisilia yakni :
Bisa melayani Tuhan, suasana persahabatan, kekompakkan dan kebersamaan sisilia yang
tidak ditemukan di paduan suara lainnya, agak sedikit lebih berbeda, disinilah Sisilia menjadi tempat melatih dan mengembangkan
talenta
Om Benediktus Sabubun pun menanggapi pada dua point penting di Sisilian, yaitu:
Om Benediktus Sabubun pun menanggapi pada dua point penting di Sisilian, yaitu:
1. Sisilia sebagai bagian dari umat yang berupaya membangun kesadaran serta
menghadirkan Musik Liturgi sebagai bagian dari liturgi itu sendiri
2. Sisilia itu sebagai sarana pembelajaran bagi siapa saja dalam
konteks musik liturgi & paduan suara.
Lalu ada yang pernah bilang, kalo bergabung di sisilia nanti di tes dulu,
itu yang membuat sebagian orang cukup ‘ngeri’ dengan sisilian, padahal pada
kenyataannya tidak ada kriteria khusus apalagi “audisi” untuk jadi anggota
Sisilian. Yang penting sadar diri bisa bernyanyi dengan baik dan benar dan selalu ada niat dan keinginan untuk
belajar bersama.
Mari bersama melayani sesama dan Tuhan lewat nyanyian.
Mari belajar bersama dan berkarya bersama di dalam namaNya.
No comments:
Post a Comment