Nyawa paduan suara adalah latihan. Sebagai suatu ketrampilan, ‘exercise
makes perfect’. Namun latihan paduan suara, khususnya paduan suara di
wilayah, acapkali terganggu karena beberapa hal ‘klasik’. Bisa jadi sangat
sepele. Akibatnya, target latihan tidak tercapai. Berikut ini
sepuluh daftar ‘pengganggu’ latihan paduan suara yang dapat berasal dari
dalam maupun luar paduan suara.
1.Anggota paduan suara biasanya datang secara sukarela. Suka akan lagu
yang akan dibawakan. Suka terhadap suasana latihan. Atau ada kesukaan lain
sehingga mereka rela untuk hadir. Namun ada saat dimana mereka absen. Berbagai
macam hal bisa menjadi alasan. Misalnya masalah kesehatan diri maupun keluarga.
Yang pasti, ketidakhadirannya menandakan ‘ada sesuatu yang lebih penting’ daripada
berlatih. Oleh karena itu, dirigen dan pemimpin kelompok wajib mengetahui
alasan-alasan tersebut.
2. Bila anggota paduan suara banyak, tidak ada masalah. Namun apabila jumlahnya
sedikit, sangat berpengaruh. Apalagi yang absen latihan adalah motor di masing-masing
suara.
Bila sedikit yang hadir, sebaiknya dirigen tidak membatalkan latihan.
Justru dengan jumlah sedikit, dirigen dapat lebih intensif dan rinci melatih
anggota paduan suara yang ada.
3. Jarang ada latihan kor yang tepat waktu. Selalu ada alasan untuk
terlambat latihan. Maka, dirigen harus tegas untuk segera mulai latihan apabila
waktunya telah tiba. Masalahnya : bagaimana kalau dirigen itu sendiri yang
datang terlambat ? Maka, ia wajib mendelegasikan kepada koordinator kor (kalau
ada) bila ia terlambat. Atau kepada siapa ia percaya.
4. Waktu sangat berharga. Kehilangan satu menit dapat mengganggu target
waktu latihan. Maka, dirigen harus memiliki kata-kata kunci untuk
berkomunikasi secara efisien namun efektif. Ringkas, tegas dan langsung terhadap
sasaran adalah kunci komunikasi saat memimpin latihan.
5. Kebiasaan mengobrol adalah bagian dari budaya kita. Biasanya latihan tidak
segera dimulai karena anggota kor asyik mengobrol . Juga pada saat dirigen
sedang melatih masing-masing suara. Biasanya kelompok suara yang tidak
dilatih cenderung mengobrol. Untuk itu dirigen harus tegas dan lembut
untuk senantiasa mengingatkan anggota nya agar tetap fokus latihan.
6.Dirigen yang memilih lagu melebihi kemampuan nyata anggota kornya
dapat menjadi bumerang bagi diringa sendiri. Waktu latihan menjadi
lebih lama karena fokus latihan hanya demi ‘membela’ satu atau dua
lagu. Maka, pilihlah lagu yang sesuai.
Organ jarang ada di tempat latihan. Organis pun jarang. Terpaksa
dirigen memberi contoh dengan suaranya sendiri tanpa bantuan pengiring. Tentu
saja hal tersebut dapat menguras energi dirigen. Maka, dirigen
dapat menunjuk satu orang dari masing-masing suara untuk memberikan contoh.
7. Hati-hati memilih konsumsi latihan. Bila salah, bisa membuat tenggorokan
sakit. Misalnya makanan yang berlemak dan berminyak. Sajikan konsumsi di akhir
latihan saja agar tidak mengganggu jalannya latihan.
8.Umumnya kor latihan di salah satu rumah umat. Bila memadahi, tidak ada
masalah. Namun ruangan yang tidak memberikan keleluasaan berekspresi
dapat menghambat latihan kor. Maka, gunakan aula sekolah, atau gereja untuk
latihan. Setidak-tidaknya sebelum bertugas.
9.Pastikan teks sudah ada ‘sebelum’ latihan dimulai. Bila teks tidak ada, pada
saat latihan paduan suara, waktu akan terbuang banyak untuk menggandakannya.
10. Faktor eksternal seperti cuaca buruk, dan hujan seringkali menghalangi
anggota kor hadir latihan. Bagi anggota kor yang bermobil, barangkali, tidak
ada masalah. Namun bagi yang bersepeda atau bersepeda motor, hujan seringkali
menjadi kendala. Untuk itu, bila memang cuaca tidak memungkinkan, dan
diketahui sebelumnya, sebaiknya latihan dibatalkan dan diganti hari lain.
Caranya : mengirimkan SMS atau ditelepon beberapa jam sebelum latihan dimulai.
Demikianlah 10 hal penggganggu latihan paduan
suara.Bagaimana dengan paduan suara Anda ?
kutipan dari : https://sasanamagnificat.wordpress.com
Blog ini sebagai sarana untuk berbagi artikel musik liturgi dan juga partitur – partitur lagu SATB, terutama bagi teman-teman penggiat Paduan Suara untuk mendapatkan lagu yang bisa digunakan sebagai sarana penunjang Perayaan Ekaristi. Semoga menambah semangat dan mengurangi hambatan untuk ikut berpartisipasi dalam paduan suara gereja.
Benar. Berdasarkan pengamatan,ya,Pak?
ReplyDelete